Tiongkok mengatakan pertumbuhan penduduk berdampak pada perubahan iklim dan harus dipertimbangkan dalam solusi komprehensif bagi pemanasan global. Seorang pejabat Tiongkok dalam KTT Iklim PBB di Kopenhagen mengatakan kebijakan satu-anak di Tiongkok telah membantu memperlambat laju pemanasan global.
Tiongkok mengatakan kebijakan yang telah diberlakukan selama 30 tahun itu telah menurunkan 400 juta kelahiran di negara itu.
Zhao Baige, wakil menteri Komisi Kependudukan Nasional dan Keluarga Berencana, mengatakan penurunan pertumbuhan penduduk telah mengakibatkan berkurangnya hampir dua miliar ton emisi karbon dioksida per tahun.
Tiongkok merupakan salah satu penghasil emisi gas rumahkaca, terbesar di dunia yang dipersalahkan atas pemanasan global.
Para delegasi dari sekitar 190 negara sedang bertemu di ibukota Denmark berusaha untuk mencapai kesepakatan mengenai perjanjian iklim yang baru, guna menggantikan Protokol Kyoto yang akan kadaluarsa pada tahun 2012.
