Kepolisian Filipina mengatakan mereka telah menentukan dan mencari 161 orang, termasuk milisi pemerintah, atas keterlibatan dalam pembantaian yang keji terhadap 57 orang bulan lalu.
Kepala Kepolisian Nasional Jesus Verzosa mengatakan para saksi menyebut Andal Ampatuan Junior, walikota setempat, sebagai orang yang memimpin pembunuhan itu. Ia dituduh memimpin gerombolan untuk menghambat pendukung seorang politisi saingan untuk mendaftarkannya sebagai calon gubernur provinsi di Maguindanao.
Ayah Ampatuan Junior, Gubernur Maguindanao, dan para anggota lain keluarga besarnya yang kuat itu juga telah ditahan dan mungkin akan dikenakan tuduhan pembunuhan. Pemerintah telah memberlakukan undang-undang darurat di provinsi itu untuk memungkinkan ribuan tentara dan polisi untuk melakukan panangkapan tanpa izin pengadilan.
Inilah pertama kalinya undang-undang darurat digunakan di Filipina sejak diktator Ferdinand Marcos memberlakukannya di seluruh negara itu lebih dari 30 tahun lalu.