Sebuah badan yang memantau kebebasan beragama menghendaki Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton untuk membicarakan penindasan agama di Iran dengan pihak berwenang Iran.
Komisi Amerika Bidang Kebebasan Beragama Internasional telah mengirim surat kepada Clinton yang memintanya agar mengangkat masalah tersebut dalam pembicaraan mendatang mengenai program nuklir Iran.
Pembicaraan tersebut dijadwalkan tanggal 19 Oktober di Wina.
Surat komisi itu mengatakan Amerika Serikat harus menuntut agar Iran menghormati kewajiban nasionalnya untuk kebebasan agama. Badan itu mengatakan pemerintah Iran menindas kaum minoritas agama, antara lain, Baha'is, Muslim Sufi, Yahudi, dan Kristen.
Surat tersebut mengatakan Amerika Serikat hendaknya membekukan aset setiap pejabat Iran yang telah melakukan pelanggaran yang sangat berat kebebasan agama. Komisi itu mengatakan Amerika Serikat hendaknya juga melarang pejabat-pejabat tersebut memasuki Amerika Serikat dan mendesak sekutu-sekutunya di Eropa agar mengambil langkah serupa.