Bakal Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri telah menghentikan usaha untuk membentuk pemerintahan baru, dua hari setelah oposisi yang dipimpin Hezbollah menolak pilihannya untuk Kabinet yang beranggotakan 30 orang itu.
Hariri mengatakan hari Kamis ia telah memberitahu Presiden Michel Suleiman bahwa ia tidak dapat membentuk pemerintah persatuan. Dengan demikian Presiden harus memulai pembicaraan dengan para anggota parlemen mengenai penunjukan perdana menteri yang baru.
Amerika Serikat menyatakan harapan bahwa kedua pihak akan menyelesaikan kemacetan itu dengan cepat dan segera dapat membentuk pemerintah.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia kecewa bahwa Saad Hariri terpaksa mengundurkan diri sebagai bakal perdana menteri. Ban mengatakan ia berharap bahwa perembukan Presiden Suleiman dengan faksi-faksi politik akan berhasil dan bahwa Lebanon terus berusaha untuk mewujudkan pemerintah persatuan.