Pihak berwenang di Bangladesh hari Sabtu menemukan kuburan massal kedua, di markas besar pasukan militer pengawal perbatasan yang memberontak beberapa hari lalu.
Kebanyakan korban adalah perwira militer yang ditembak dan ditusuk dengan bayonet. Temuan jenazah mereka yang masih mengenakan seragam itu, menambah jumlah korban tewas akibat pemberontakan menjadi paling sedikit 80 orang. Akan tetapi pihak militer Bangladesh menyatakan 72 perwira lainnya masih belum ditemukan.
Sejumlah anggota keluarga beberapa perwira militer yang dibunuh juga ditemukan di lokasi kuburan massal di ibukota, Dhaka, di dalam kompleks markas besar para pengawal yang memberontak dari satusan Bangladesh Rifles atau BDR.
Di tengah kekhawatiran tindak pembalasan terhadap para anggota BDR, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeen Ahmed menyerukan situasi tenang, dan menjanjikan dukungan pasukannya bagi pemerintahan Perdana Menteri Sheik Hasina.
Hasina menyebut pemberontakan itu sebagai persekongkolan yang direncanakan dengan baik.