Pemerintah Rusia akan menggelar sistem pertahanan anti misil nuklir yang mampu melepaskan beberapa hulu ledak kearah sasaran yang berbeda.
Ini dikatakan oleh Jenderal Rusia Nikolai Solotsov. Katanya misil jenis RS-24 itu bisa diluncurkan dari peluncur yang bisa dipindah-pindahkan dan akan sanggup menembus perisai misil manapun. Solotsov mengatakan, misil itu sudah diuji-coba dua kali tahun lalu dan akan dicoba lagi akhir tahun ini.
Pejabat Amerika mengatakan sistem pertahanan misil yang akan dibangunnya di Ceko dan Polandia ditujukan untuk melindungi negara anggota NATO dari kemungkinan serangan Iran.
Tapi Rusia mengatakan, penempatan sistem misil Amerika itu dekat perbatasan Rusia hanya akan memicu perlombaan senjata nuklir yang baru. Rusia juga mengancam akan mengarahkan misil-misilnya ke arah sasaran di Eropa apabila Amerika jadi memasang misil-misilnya di kedua bekas satelit Uni soviet itu.
Dalam perkembangan lainnya, pemerintah Rusia telah mengadakan uji coba sebuah misil balistik antar benua buatan Uni Soviet dulu, untuk melihat apakah senjata itu masih bisa dipakai.
Kata jurubicara pasukan strategis Rusia, Kolonel Alexander Vovk, misil RS-18 itu berhasil diluncurkan hari Rabu dari pusat antariksa Baikonur di Kazakhstan. Ia mengatakan, peluncuran itu membuktikan bahwa misil tadi masih bisa dipakai sampai sedikitnya tahun 2,031.
Pemerintah Uni Soviet dulu menggelar misil RS-18 itu sejak tahun 1970-an, dan pemerintah Rusia yang sekarang secara berkala mengadakan uji coba misilnya yang sudah tua, karena tidak punya dana untuk membangun misil yang baru.