Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan hambatan pemerintah Birma terhadap bantuan internasional telah mengprbankan puluhan ribu jiwa orang.
Gates mengeluh bahwa Birma belum mengizinkan kapal-kapal dan pesawat terbang militer Amerika mengantar bahan pertolongan kepada korban Topan Nargis. Ia mengatakan dalam forum keamanan di Singapura Saptu ini bahwa Indonesia dan Bangladesh pernah memberi persetujuan untuk bantuan serupa setelah terjadi bencana alam lain.
Ucapannya dikeluarkan setelah laporan Jumat kemarin bahwa pemerintah militer Birma sedang memaksa para korban topan bulan ini agar meninggalkan kamp pengungsi dan pulang ke desa mereka yang hancur.
Para saksi mengatakan korban hanya diberi tiang bambu dan terpal untuk bangun kembali. Direktur Kantor PBB di Asia yang mengkoordinasi pengiriman bahan pertolongan kemanusiaan, Terje Skavdal, Jumat kemarin mengatakan:
Kata Skavdal, bahwa pemulangan kembali pengungsi ke tempat asal mereka harus dipersiapkan dulu, setiap pemindahan paksa tidak dapat didukung, dan sama sekali tidak dapat diterima,
