Wakil khusus Perserikatan Bangsa Bangsa di Irak Staffan de Mistura mengatakan, para pemimpin negara itu harus berbuat lebih banyak untuk menandingi keberhasilan di bidang keamanan dengan kemajuan di bidang politik dan layanan pokok kepada rakyat.
De Mistura mengatakan hal ini di Baghdad hari Sabtu menyusul keluarnya laporan baru PBB mengenai keadaan Hak Asasi Manusia di Irak. De Mistura mengakui berkurangnya tindak kekerasan belakangan ini, tetapi ia mengatakan, pengurangan secara keseluruhan dalam pertumpahan darah sektarian dari tingkat pada tahun 2006 membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh politik Irak.
Ia mengatakan, para pemimpin hendaknya menggunakan keadaan yang relatif tenang itu untuk memperkuat kerukunan antara golongan Syi’ah yang mayoritas dan golongan Sunni.
Juga hari Sabtu, dua orang tewas di kota Kut, Irak selatan, dalam pertempuran antara polisi dan milisi Syi’ah. Para pejabat mengatakan, milisi itu adalah anggota Lasykar Mahdi, yang di bawah komando Ulama Syi’ah Moqtada Al Sadr.
Pihak berwajib mengatakan, bentrokan terjadi ketika polisi yang pasukan Amerika menggerebek dua kewargaan yang dikenal sebagai kubu Lasykar Mahdi di kota itu. Paling sedikit seorang di antara yang tewas itu adalah anggota polisi.
