Parlemen Kuba telah mengangkat Menteri Pertahanan Raul Castro sebagai presiden, mengakhiri hampir 50 tahun kekuasaan kakaknya Fidel Castro, tetapi tetap mempertahankan Negara pulau itu pada jalur komunis.
Para anggota parlemen memilih Raul Castro yang berusia 76 tahun itu sebagai pemimpin Negara itu hari Minggu. Tak lama setelah pemungutan suara, presiden baru itu mengatakan ia akan berkonsultasi dengan kakaknya dalam berbagai keputusan utama Negara itu.
Secara terpisah, apa yang oleh banyak pengamat dinilai sebagai kejutan, anggota parlemen menunjuk pemimpin komunis Jose Ramon Machado pada jabatan nomor dua di Kuba.
Raul Castro telah memerintah untuk sementara sejak kakaknya sakit Juli 2006. Minggu lalu, Fidel Castro yang berusia 81 tahun mengumumkan ia tidak akan menerima masa jabatan baru sebagai Presiden. Fidel Castro masih tetap menjadi pemimpin Partai Komunis Kuba.
Presiden Amerika George Bush mengatakan ia berharap transfer kekuasaan di Kuba akan mengarah pada dimulainya transisi ke demokrasi. Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice mengeluarkan pernyataan yang mendesak Kuba agar melangkah maju menuju “perubahan demokratik dan damai”.
Tetapi dalam sebuah artikel di harian Komunis Kuba, Granma, Castro membantah laporan bahwa pengunduran dirinya akan mengarah pada perubahan politik.