Bom yang diikatkan pada dua perempuan tunagrahita (cacad mental) diledakkan dengan remote control di dua pasar hewan peliharaan di Baghdad hari Jum’at menewaskan paling kurang 72 orang dan melukai lebih 100.
Itu merupakan ledakan yang paling menebar maut di ibukota Irak itu sejak tiga ledakan bom mobil menewaskan lebih 80 orang Agustus lalu.
Kepala staf pasukan koalisi Brigadir Jenderal Joseph Anderson mengatakan indikasi awal menunjukkan al-Qaida di Irak yang bertanggungjawab atas kedua pemboman itu.
Sementara itu – dalam jumpa pers bersama di Washington dengan menteri luar negeri Polandia, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice mengutuk yang disebutnya kebobrokan mental orang yang mau melakukan serangan demikian.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan untuk mengamankan Irak tetap dilanjutkan dan pasukan Amerika bersama koalisi tetap bekerjasama dalam menanggapi kekerasan dan dalam menumpas jaringan teroris.
