Jenderal Pervez Musharraf dilaporkan siap akan melepaskan jabatannya sebagai panglima angkatan darat dalam hari-hari mendatang ini.
Ini dikatakan oleh Jaksa Agung Malik Qayum kepada wartawan hari ini. Katanya, kalau Mahkamah Agung mencabut keberatan atas kemenangan Musharraf dalam pemilihan presiden, Musharraf bisa melepaskan jabatan militernya sedini hari sabtu.
Jenderal Musharraf berulang kali berjanji ia akan melepaskan jabatan itu segera setelah Mahkamah Agung mengukuhkan kemenangannya dalam pemilu. Dikatakan, Presiden Musharraf akan siap dilantik sebagai presiden sipil segera setelah Mahkamah Agung menolak gugatan terakhir mengenai hasil pemilihan presiden.
Mahkamah Agung telah menolak lima dari enam gugatan yang mempersoalkan terpilihnya kembali Musharraf dalam pemilu yang baru lalu, dan akan membahas gugatan terakhir hari Kamis.
Dalam perkembangan lainnya, tokoh oposisi Imran Khan dan ribuan aktivis yang ditahan dibawah peraturan darurat Pakistan telah dibebaskan. Sementara itu, perdana menteri sementara Pakistan Muhammad-Mian Sumro telah melobi para pejabat persemakmuran supaya jangan menangguhkan keanggotaan Pakistan dalam persemakmuran yang beranggotakan 53 negara. Para pejabat persemakmuran mempertimbangkan tindakan itu karena peraturan darurat yang diumumkan Pervez Musharraf.
Sementara itu, Presiden Bush mengatakan, Musharraf telah berbuat lebih banyak untuk demokrasi di Pakistan dibandingkan para pemimpin lain, meskipun ia memberlakukan undang-undang keadaan darurat dan menindak lawan-lawan politiknya.
Dalam wawancara yang disiarkan jaringan televisi ABC kemarin, Presiden Bush mengatakan, ia kecewa dengan diberlakukannya undang-undang darurat di Pakistan, namun menegaskan bahwa ia memahami pentingnya peran Musharraf dalam memerangi kaum ekstremis dan radikal.
