Pemerintah Pakistan membebaskan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dari tahanan rumah Jumat malam ini setelah sebelumnya menghambat dia keluar untuk memimpin rapat umum menentang pemerintahan darurat.
Para pejabat pemerintah mengatakan perintah penahanan itu sudah ditarik.
Sebelumnya Nyonya Bhutto berusaha dua kali meninggalkan kediamannya di ibukota Islamabad untuk menghadiri rapat umum yang ia rancang dalam menentang Presiden Pervez Musharraf di Rawalpindi. Tetapi dia tidak dapat menerobos halang-rintang, gulungan kawat berduri dan polisi anti huru-hara yang ditempatkan di seputar rumahnya.
Berbicara di luar rumahnya dengan didampingi para pendukung, Nyonya Bhutto mengulangi tuntutan oposisi agar Presiden Pervez Musharraf mencabut keadaan darurat, mundur dari jabatan pimpinan angkatan darat dan menyelenggarakan pemilihan umum paling lambat pertengahan Januari.
Di Rawalpindi polisi bentrok dengan beberapa ratus orang yang berusaha berkumpul menghadiri rapat umum itu, dengan mengabaikan larangan melakukan demonstrasi.