Ribuan warga Libanon menghadiri upacara pemakaman seorang anggota parlemen anti-Syria, yang pembunuhannya telah meningkatkan ketegangan menjelang sidang parlemen untuk memilih presiden baru.
Para anggota senior parlemen dan pemuka politik hari ini menghadiri pemakaman Antoine Ghaneim, yang tewas dalam ledakan bom di pinggiran Beirut timur yang berpenduduk Kristen hari Rabu.
Para pelayat mengibar-ngibarkan bendera putih dan biru Partai Phalange, kelompok politik Kristen dimana Ghaneim adalah anggotanya.
Mantan Presiden Libanon Amin Gemayel mengucapkan pidato dukacita bagi Ghaneim dan menyerukan anggota parlemen terus melaksanakan pemilihan presiden baru hari Selasa untuk menggantikan Emile Lahoud yang pro-Syria.
Ghanem adalah anggota koalisi pro pemerintah yang terlibat dalam adu kekuatan dengan kelompok-kelompok oposisi yang didukung Syria.
Parlemen Libanon dijadwalkan akan bersidang Selasa untuk mulai memilih presiden baru menggantikan kepala negara, Emile Lahoud, yang pro Syria.
Di PBB, Dewan Keamanan Kamis kemarin mengutuk pembunuhan Ghanem, dan menuntut agar segera diakhirinya apa yang disebutnya pembunuhan terhadap para pemimpin politik Libanon.
Di Washington hari ini, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dan Menteri Luar Negeri Prancis yang sedang berkunjung Bernard Kouchner mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan Ghaneim.