Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki dengan marah mengecam politisi Amerika yang menyerukan pemecatan dirinya. Dalam sebuah konperensi pers di Baghdad Minggu, Maliki mengatakan Senator Hillary Rodham Clinton dan Senator Carl Levin dari Partai Demokrat perlu berpikir secara waras. Ia mengatakan kedua politisi itu bicara mengenai Irak seakan-akan Irak merupakan hak milik mereka.
Maliki juga mengecam fihak militer Amerika karena menewaskan warga sipil dalam serangan baru-baru ini terhadap militan di wilayah Shiah di Baghdad. Ia mengatakan tidak dapat diterima bahwa pasukan Amerika, mengutip kata-katanya, “membunuh 10 warga yang tak bersalah” ketika mereka mencoba menangkap seorang tersangka teroris.
Pasukan Amerika mensasarkan militan Shiah di distrik Sadr City, Baghdad. Pejabat Irak acapkali melaporkan warga sipil yang tewas dalam serangan semacam ini. Maliki juga menuntut permintaan maaf dari Prancis hari ini setelah Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner dikutip oleh majalah Amerika sebagai mengatakan Perdana Menteri Irak harus dipecat.
Sementara itu, pesawat Amerika membom sebuah rumah di Irak Utara Minggu, setelah pemberontak terlihat memasuki gedung itu menyusul baku tembak dengan pasukan Amerika. Polisi Irak mengatakan serangan udara di Samarra menewaskan 7 warga sipil, termasuk lima anak-anak. Pejabat militer Amerika belum meng konfirmasi korban-korban ini, tetapi mereka menyesali setiap musibah yang menimpa warga sipil.
Dalam insiden lainnya, seorang pejabat Kurdi mengatakan serangan udara Amerika telah menewaskan empat polisi Kurdi dan melukai 8 lainnya hari ini di Irak Timur Laut. Jurubicara untuk milisi Peshmerga Kurdi, Jabar Yawar, mengatakan pesawat Amerika menyerang dua pos polisi dekat kota Qara Tepe di Provinsi Diyala, dan ini kemungkinan merupakan “penembakan kearah sahabat.”
Pemerintah di wilayah Kurdi menuntut penjelasan serangan itu. Pihak militer memberi konfirmasi sebuah helikopter telah menyerang dua kendaraan dan katanya insiden ini sedang diselidiki.
