PBB mengatakan mereka telah menerima banyak janji sumbangan tentara infanteri untuk pasukan penjaga perdamaian Darfur yang baru di Sudan, tetapi masih membutuhkan spesialis dan helicopter tempur dari negara-negara kaya.
Asisten Sekjen PBB urusan penjagaan perdamaian, Jan Holl Lute, mengatakan badan dunia itu akan memenuhi sasarannya membentuk pasukan yang sebagian besar dari Afrika. Lute mengatakan anggarannya masih sedang dibuat, tetapi dia menaksir misi itu akan menelan biaya lebih dari dua milyar dolar setahun. Para pejabat PBB mengatakan mereka berharap pasukan itu akan dapat beroperasi sebelum akhir tahun ini.
Dewan Keamanan PBB mengesahkan misi penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika yang berkekuatan 26 ribu tentara pekan lalu.
Sementara itu, baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat menyambut baik persetujuan yang dicapai oleh kelompok-kelompok pemberontak untuk melakukan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Sudan.