Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice dan Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates telah memulai misi diplomatik gabungan ke Mesir dan Arab Saudi, yang bertujuan untuk menegaskan kembali kepada para negara sekutu bahwa Washington berencana memiliki kehadiran yang kuat di Timur Tengah.
Condoleeza Rice dan Robert Gates telah membahas situasi di Irak dan isu-isu regional lainnya dengan Raja Abdullah di Jedah, Arab Saudi. Gates mengatakan pemerintah Amerika mempertimbangkan stabilitas regional dalam setiap keputusan yang dibuatnya mengenai pasukan Amerika di Irak.
Sebelumnya, dalam sebuah KTT bersama sekutu Arabnya di Sharm el-Sheikh, kedua pejabat Amerika itu berusaha meyakinkan negara-negara Arab mengenai komitmen Amerika diwilayah itu. Pertemuan Selasa itu dengan pejabat teras dari Mesir, Jordania dan enam anggota Dewan Kerjasama Teluk juga menyinggung usulan pertemuan internasional mengenai konflik Israel Palestina yang akan diselenggarakan tahun ini.
Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit mengatakan konperensi ini harus menghasilkan kemajuan bagi tercapainya pemecahan dua negara. Rice mengatakan ia berharap bisa menggairahkan dialog antara Israel dan Palestina saat ia melakukan perjalanan ke Jerusalem dan Ramallah Rabu.
Sebelumnya, hari Senin, pemerintahan Bush telah mengumumkan rencana bagi peningkatan bernilai milyaran dolar dalam bantuan militer untuk negara-negara sekutu di Timur Tengah dan untuk Israel.
Dalam pembicaraan dengan wartawan yang melakukan perjalanan dengannya, Rice membela rencana tersebut sebagai kelanjutan kebijakan Amerika yang sudah berlangsung lama di kawasan itu.
Berdasarkan rencana 10 tahun itu, paket bantuan untuk Israel akan berjumlah 30 milyar dolar – peningkatan 25 persen – dan Mesir akan menerima 13 milyar dolar bantuan militer. Seorang pejabat tinggi pertahanan mengatakan kepada wartawan Senin petang bahwa paket serupa untuk Arab Saudi akan berjumlah 20 milyar dolar.
