Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan menjaga tradisi sekuler modern Turki dan memperdalam reformasi ekonomi yang dibutuhkan agar bisa bergabung dengan Uni Eropa.
Erdogan berbicara Senin dihadapan pendukung yang mengelu-elukannya di Ankara, sehari setelah partai Islamis yang berkuasa menang dalam pemilihan parlemen. Tak lama kemudian ia mengajukan pengunduran dirinya, sebuah formalitas yang memungkinkan Presiden Ahmet Needet Sezer memintanya membentuk pemerintah yang baru.
Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin Erdogan memenangkan hampir 47 persen jumlah suara hari Minggu, dan paling sedikit 340 kursi di Dewan Nasional yang total memiliki 550 anggota. Tetapi, jika perhitungan ini benar maka partai berkuasa masih belum memiliki kekuasaan 2/3 majoritas yang dibutuhkan untuk memilih seorang Presiden tanpa dukungan oposisi.
Sebuah kemacetan serupa terjadi April, dimana kelompok sekuler memblok pengangkatan Abdullah Gul sebagai Presiden, yang menyebabkan Erdogan menyelenggarakan pemilihan awal yang berlangsung Minggu.
Partai oposisi utama yang sekuler, Partai Rakyat Republik, diproyeksikan akan memenangkan sekitar 112 kursi, dan Partai Aksi Nasionalis diperkirakan akan memenangkan sekitar 70 kursi. Para kandidat independen, sebagian besar didukung sebuah partai pro-Kurdi, diperkirakan akan meraih 27 kursi lainnya.
