Angka-angka yang diumumkan oleh Dept. Pertahanan A.S. menunjukkan bahwa Juni lalu, Irak setiap hari mengalami serangan paling banyak sejak Presiden Bush menyatakan berakhirnya operasi tempur besar tahun 2003.
Kantor berita Reuter, yang mengutip angka-angka Pentagon, mengatakan, Jumat kemarin, bahwa bulan lalu, setiap hari terjadi rata-rata 178 serangan terhadap pendududk sipil, pasukan Irak, pasukan koalisi dan infrastruktur.
Angka Juni itu melampaui angka sebelumnya, 176,5 pada Oktober 2006.
Komandan Amerika di Irak, Jenderal David Petraeus, mengatakan kepada para wartawan, bulan lalu, bahwa pasukan koalisi, termasuk – yang disebut “pasukan tambahan” telah mulai ofensif baru terhadap pemberontak di Baghdad dan sekitarnya.
Presiden Bush dan para pejabat senior lainnya telah meramalkan meningkatnya aksi kekerasan dari pemberontak, sementara strategi terus berlangsung.