Ribuan orang di Thailand berdemonstrasi menentang pemerintah bentukan militer di negara itu. Pihak polisi mengatakan lebih dari sepuluh ribu orang berkumpul Sabtu malam di Sanam Luang Plaza, dekat Istana Besar di Bangkok. Banyak orang dalam kerumunan itu melanggar barikade polisi dan bergerak beberapa kilometer ke markas besar militer. Para demonstran menuntut agar para pemimpin militer negara itu melepaskan kendali pemerintahan.
Banyak di antaranya menyatakan dukungan pada mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta tidak berdarah September lalu karena tuduhan korupsi. Para demonstran telah bertekad akan meneruskan aksi protes mereka. Para pemimpin kudeta Thailand mengatakan akan mengadakan pemilu demokratis bulan Desember. Sejak mengambil alih kekuasaan bulan September, mereka telah memberlakukan undang-undang darurat dan membatalkan konstitusi negara itu untuk membuka jalan bagi pembentukan konstitusi baru.
Sementara itu, Perdana menteri Thailand Surayud Chulanont berjanji akan menumpas korupsi dalam pemerintahan yang katanya adalah peninggalan pemerintah sebelumnya. Janji ini diucapkannya dalam pidato televisi kepada bangsanya hari Minggu seraya menegaskan ia akan bekerja untuk memperkuat penegakan hukum di seluruh negeri. Surayud diangkat menjadi perdana menteri setelah kudeta tidak berdarah September lalu. Pendahulunya Thaksin Shinawatra disingkirkan dari kekuasaan menyusul aksi protes terhadap pemerintahannya yang dituduh korupsi dan menyalah-gunakan kekuasaan.
Dalam pidatonya, Surayud meminta masyarakat menerima keputusan pengadilasn bulan lalu membubarkan partai Thaksin – Thai Rak Thai – dan melarang para pemukanya memegang jabatan pemerintahan selama lima tahun. Perdana Menteri Surayud mengatakan ia akan meneruskan sebagian dari kebijakan Partai Thai Rak Thai seperti beaya perawatan kesehatan yang terjangkau rakyat. Selain itu ia juga berjanji mengadakan pemilihan umum akhir tahun ini.
