Ketegangan antar-kelompok yang terus meningkat di Libanon mengancam kestabilan di seluruh Timur Tengah, kata perdana menteri Turki Tayyip Erdogan. Kata Erdogan di Beirut, Turki siap menjadi penengah antara pemerintah Libanon yang didukung barat, dan kelompok oposisi pimpinan Hizbullah.
Menurut Erdogan, satu-satunya cara untuk mengatasi krisis itu adalah lewat dialog. Pemimpin Turki itu bertemu dengan para pejabat Libanon dan kelompok insinyur Turki yang diikutkan dalam pasukan penjaga keamanan PBB di negara itu.
Kunjungan Erdogan menyusul kunjungan ketua Liga Arab Amir Musa akhir bulan lalu. Kata Musa tokoh-tokoh politik dari kelompok yang bersengketa tidak mau berunding.
Kelompok Hizbullah terus mengadakan aksi mogok duduk di tengah kota Beirut sejak tanggal satu Desember, menuntut dibentuknya pemerintahan persatuan nasional, dimana Hizbullah akan mendapat lebih banyak kursi. Tapi Perdana Menteri Libanon, Fuad Siniora menolak tuntutan pembentukan pemerintahan baru itu, ataupun tuntutan untuk mundur.