Presiden Siria Bashar al-Assad mengatakan Siria dan Israel dapat hidup berdampingan dengan damai, dan saling mengakui hak berdiri.
Dalam wawancara yang disiarkan hari Senin oleh BBC, Assad mengatakan ia siap mengadakan pembicaraan dengan Israel, tetapi perantara yang netral dibutuhkan untuk menengahi antara kedua pihak. Pemimpin Siria itu menyatakan keraguan Amerika Serikat bersedia memegang peran itu, dengan mengatakan Washington tidak mempunyai kemauan dan visi untuk mengusahakan perdamaian di Timur Tengah.
Ucapan Assad tersebut bertentangan dengan tanggapan yang dikeluarkannya hari Minggu, ketika ia mengatakan Israel telah menghentikan proses perdamaian, yang memaksa Siria tetap siap berperang.
Pejabat Israel membantah mempunyai rencana untuk menyerang Siria, dan menyebut ucapan Assad itu menimbulkan keprihatinan.