Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan seluruh keluarga dan staf PBB yang tidak sangat peting akan meninggalkan Timor Leste, setelah gang-gang bersenjata melakukan perusakan yang luas di ibukota Dili. PBB mengumumkan hari Sabtu bahwa personil yang dievakuasi itu untuk sementara di relokasi di Darwin, Australia. Kurang lebih 100 staf internasional tetap berada di Timor Leste.
Sebelumnya hari Sabtu, Perdana Mentri Timor Leste Mari Alkatiri mengatakan kekerasan yang semakin meningkat di ibukota adalah bagian persekongkolan untuk menggulingkan pemerintah. Berbicara pada sebuah jumpa pers hari Sabtu di Dili, PM Alkatiri mengatakan – mengutip kata-katanya – “apa yang sedang berkembang adalah usaha untuk melancarkan kudeta.” Belum jelas siapa yang menurut Alkatiri berada di belakang upaya persekongkolan itu.
Pasukan perdamaian Australia berusaha keras semalam untuk memulihkan ketertiban sementara anggota-nggota gang bersenjata menghancurkan barang-barang dan membakar rumah-rumah dan mobil-mobil. Mereka diperkirakan terkait dengan bekas tentara Timor Leste yang dipecat setelah memrotes apa yang mereka tuduhkan sebagai diskriminasi terhadap tentara dari bagian timur negara itu. Tetapi berita-berita mengatakan keresahan meluas ke penduduk pada umumnya, menunjukkan rasa ketidak-puasan yang meluas terhadap pemerintahan muda di negara itu.