Para pemimpin kelompok militan Hamas Palestina memuji Moskow karena menjadi tuan rumah pembicaraan yang kontroversial, dengan mengatakan, Rusia dapat menjadi kekuatan besar dalam meningkatkan stabilitas di Timur Tengah. Kantor Berita Interfax hari Sabtu mengutip pemimpin politik Hamas Khaled Mashaal, mengatakan Rusia mempunyai posisi yang baik untuk memajukan dialog dan untuk menjamin keseimbangan kekuatan di dunia.
Khaled Mashaal memimpin delegasi Hamas yang beranggota 6 orang, yang sekarang sedang mengadakan pembicaraan hari kedua dengan para pemimpin Rusia di Moskow. Kunjungan tiga hari itu menandai pembicaraan pertama kelompok itu dengan sebuah negara besar. Sebelumnya hari Sabtu, Mashaal bertemu dengan ulama Muslim Ravil Gainutdin, Ketua Majelis Mufti Rusia.
Pada hari Jum’at, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Hamas bahwa Hamas harus mematuhi peta jalan internasional menuju perdamaian di Timur Tengah dan mengakui Israel sebagai suatu negara, tetapi Hamas secara multak menolak mengakui negara Israel. Pemimpin politik Hamas Khaled Mashaal mengatakan, kelompoknya tidak akan mengambil langkah serius ke arah perdamaian kecuali kalau Israel menarik diri dari wilayah-wilayah yang didudukinya dalam tahun 1967.