Tautan-tautan Akses

Keresahan Politik Filipina dan Thailand Tak Pengaruhi Solidaritas ASEAN


Menteri Luar Negeri Malaysia mengatakan, keresahan politik di Filipina dan Thailand tidak akan mempengaruhi solidaritas di kalangan negara-negara Asia Tenggara. Syed Hamid Albar mengatakan kepada kantor berita resmi Malaysia Bernama bahwa hubungan diantara ke-10 anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara, ASEAN normal.

Di Thailand, para pemimpin gerakan pro-demokrasi berusaha menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, sementara di Filipina Presiden Gloria Arroyo telah mengumumkan keadaan darurat dan memerintahkan penangkapan lawan-lawan politik untuk menggagalkan yang dituduh sebagai persekongkolan kudeta. Syed Hamid mengatakan, krisis di Filipina tidak akan menggagalkan perundingan damai yang sedang berlangsung di Malaysia antara pemerintah Arroyo dan Front Pembebasan Islam Moro. Asean terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Birma, Thailand, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Di Bangkok, pengunjuk rasa yang menentang Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra akan menyelenggarakan rapat umum dan para pemuka oposisi berencana bertemu lagi untuk mempertimbangkan pemboikotan pemilu sebelum waktunya. Puluhan ribu orang diperkirakan akan berdemonstrasi hari ini Minggu di Bangkok, menuntut Thaksin mundur. Perdana Menteri itu hari Jumat mengumumkan pemilu dini tanggal 2 April setelah membubarkan parlemen di tengah meningkatnya tuntutan agar dia mundur. Hari Sabtu, partai-partai oposisi utama Thailand gagal menyetujui sikap bersama mengenai pemilu dini itu, tetapi akan bertemu lagi hari ini dalam upaya mengatasi pertikaian pendapat. Perdana Menteri Thaksin menghadapi tekanan yang semakin meningkat karena dituduh korupsi dan penjualan bebas-pajak saham bisnis telekomunikasi senilai hampir 2 milyar dollar oleh keluarganya.

XS
SM
MD
LG