Serangan bom meledakkan kubah salah satu mesjid paling suci syiah, yang mengobarkan pembalasan sektarian dan seruan presiden Irak untuk mencegah negara itu terseret kedalam perang saudara. Pihak berwenang mengatakan, orang-orang yang berseragam seperti polisi mengikat para penjaga di Mesjid Ashkariyah di Samarra itu sebelum meledakkan bom yang menghancurkan kubah emasnya yang berumur 100 tahun.
Pemeluk syiah bereaksi dengan turun ke jalan-jalan di Samarra, Bagdad dan kota-kota lain memprotes. Puluhan mesjid sunni diserang dan enam orang, diantaranya tiga ulama dibunuh. Ulama tertinggi syiah Irak, Ayatullah Besar Ali al-Sistani, menyatakan masa berkabung tujuh-hari dan menyerukan agar para pengunjuk rasa mengekang diri dari kekerasan. Majelis keagamaan Arab sunni juga mengutuk serangan terhadap mesjid yang disucikan syiah itu.
Presiden Bush mengutuk pengeboman itu dan memperingatkan, reaksi keras akan membantu apa yang hendak dicapai mereka yang berada di balik serangan itu. Dia menambahkan Amerika Serikat akan bekerjasama dengan Irak untuk memulihkan kembali mesjid itu ke kejayaannya semula.