Jurubicara Kementerian LN Indonesia – Yuri Thamrin – memperingatkan Australia bahwa hubungan kedua negara bisa rusak kalau Australia memberikan suaka kepada 43 warga Papua yang melarikan diri dari daerah pedalaman propinsi Indonesia itu pekan lalu.
Kata Thamrin Jumat ini, dengan memberikan suaka kepada mereka, Australia akan mendorong pengungsian secara besar-besaran dengan perahu warga dari Papua.
Kelompok dari Papua yang mengalami kerusuhan itu mendarat di pantai utara Australia Rabu baru lalu. Mereka tiba dengan menggunakan canoe besar dengan mengibarkan spanduk yang menuduh Indonesia melakukan pembantaian di Papua.
Indonesia mengambil alih Papua dari pemerintah kolonial Belanda tahun 1963. Kedaulatan atas wilayah itu diresmikan 1960 dalam pemungutan suara yang dikecam secara luas sebagai sandiwara. Gerakan separatis kecil sejak itu telah berjuang menentang Jakarta.