Presiden Bush telah memuji berlangsungnya pemilihan anggota parlemen Irak, tetapi mengatakan, tidaklah realistis untuk berpendapat bahwa pencapaian demokratis di negara itu akan berhasil memberantas tindak kekerasan sama sekali. Dalam wawancara hari Jumat di jaringan televisi publik Amerika, PBS, Bush mengatakan, masih akan ada orang yang berusaha mempengaruhi perdebatan politik dengan kekerasan.
Tetapi Panglima tertinggi pasukan Amerika di Irak, Jenderal George Casey, mengatakan dia yakin serangan-serangan kaum militan perlahan-lahan akan berkurang dengan mulai berfungsinya pemerintah Irak yang baru. Jenderal George Casey mengatakan, dia menduga jumlah tentara Amerika di Irak akan berkurang menjadi 138-ribu awal Februari tahun depan, dari tingkat sekarang ini sebanyak 150-ribu orang. Jendral Casey mengecam usaha Iran untuk mempengaruhi pembentukan pemerintah Irak di Bagdad.
Jenderal Casey lebih bersikap optimistis mengenai Suriah dengan mengatakan, tindakan-tindakan Damaskus telah membantu membatasi pejuang dan penyerang-penyerang bom dari luar negeri masuk ke Irak melalui wilayah Suriah.
Sementara, Tokoh Sunni Irak mengatakan siap untuk membentuk koalisi dengan kelompok Syiah dan Kurdi dalam parlemen. Kata Adnan al-Dulaimi, pemimpin front persatuan Irak, partainya dan kelompok-kelompok lain yang mewakili warga sunni akan bergabung dengan koalisi seperti itu untuk melindungi hak semua warga Irak. Adnan menyebut pemilihan umum hari Kamis itu sebagai sukses besar dan menyatakan terima kasih kepada para pemberontak karena tidak melancarkan serangan ketika pemilihan berlangsung.