Sebuah badan independen mengatakan, bekas diktator Irak Saddam Hussein dan pemerintahnya menerima uang suap cukup besar dari lebih dua ribu perusahaan.
Semua itu terkait dengan program minyak untuk pangan yang dilakukan PBB bagi Irak. Penyelidikan yang didukung PBB atas program itu dan dikeluarkan hari Kamis menyatakan, separoh dari perusahaan yang ikut dalam program itu membayar sejumlah 1,8 miliar dolar kepada pemerintah Saddam Hussein.
Di antara perusahaan itu terdapat nama Daimler-Chrysler dan tiga anak perusahaan Siemens. Berdasarkan program itu, yang dilakukan dari tahun 1996 sampai 2003, Irak dibolehkan menjual minyak untuk pembeli barang kebutuhan kemanusiaan guna meringankan beban warga biasa Irak akibat dampak sanksi PBB terhadap pemerintah Irak.
Sebelumnya tahun ini badan PBB itu menuduh bekas kordinator program tersebut, Benon Sevan korupsi - tuduhan yang dibantahnya.