Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan setelah melakukan inspeksi dan penyelidikan yang intensif selama dua-setengah tahun pihaknya tidak dapat mengatakan tidak ada kagiatan atau bahan nuklir yang tidak diumumkan di Iran.
Lewat sebuah laporan rahasia yang bocor kepada kantor-kantor berita Barat hari Jum’at, IAEA menyatakan sudah lewat waktunya bagi Iran untuk bersikap transparan dalam program nuklirnya. Laporan itu menyatakan Iran memompa kurang lebih 7 ton gas yang diperlukan untuk memperkaya uranium, yang menurut ahli nuklir, cukup untuk membuat satu bom nuklir.
Tetapi laporan sama juga mengukuhkan laporan belum lama ini bahwa jejak-jejak uranium mutu senjata yang ditemukan di Iran besar kemungkinan bawaan perlengkapan yang dibeli dan diimpor dari pasar gelap di Pakistan. Perunding utama Iran mengenai masalah nuklir, Ali Larijani mengatakan meskipun laporan itu berisi beberapa hal negatif, Teheran akan terus bekerjasama dengan Badan Tenaga Atom Internasional IAEA.