Komisi kebenaran yang beranggotakan 10 orang yang dibentuk oleh Indonesia dan Timor Timur telah diambil sumpahnya, guna memeriksa cara Jakarta menangani desakan negara kecil itu untuk merdeka. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Timor Timur Xanana Gusmao menyaksikan upacara pengambilan sumpah itu hari ini di pulau Bali. Kedua pemimpin menyebut peristiwa itu momen bersejarah bagi kedua negara. Komisi Kebenaran dan Persahabatan tsb mengambil contoh dari Komisi Kebenaran dan Perujukan Afrika Selatan.
Indonesia mengatakan Komisi Kebenaran dan Persahabatan itu akan mencoba menyibakkan "fakta sebenarnya" di belakang kerusuhan referendum kemerdekaan Timor Timur tahun 1999. Para pengecam mengutarakan komisi tsb adalah usaha untuk mengelak seruan internasional agar dibentuk peradilan guna menyelidiki laporan-laporan pelanggaran HAM.