Iran mengatakan akan meneruskan konversi uraniumnya pekan ini, setelah menolak usul insentif Eropa untuk menghentikan pekerjaan memeroduksi bahan bakar nuklir.
Seorang jurubicara Departemen LN Iran mengatakan pekerjaan di fasilitas Isfahan akan dimulai setelah Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, memasang kamera-kamera pengamat dalam beberapa hari ini.
Para perunding Inggris, Prancis dan Jerman telah minta agar diadakan sidang darurat IAEA Selasa ini. Badan PBB itu diperkirakan akan mengeluarkan peringatan terakhir kepada Iran agar jangan memulai lagi program bahan bakar nuklirnya.
Jika kemacetan terus berlangsung, IAEA dapat menyerahkan masalah Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB untuk kemungkinan dikenakan sanksi. Iran mengatakan tidak khawatir masalahnya diserahkan kepada Dewan Keamanan.
Sementara itu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerukan kerjasama lebih erat dengan Suriah, sementara kedua Negara itu menghadapi tekanan diplomatik terus-menerus dari pemerintah Negara-negara Barat. Ia berbicara setelah pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang sedang berkunjung ke Iran.