Tautan-tautan Akses

Karl Rove Ditengah Badai


Karl Rove Penasihat utama Gedung Putih, yang oleh Presiden Bush disebut sebagai ‘arsitek’ sukses politiknya, dan oleh yang lain disebut ‘otak Presiden Bush’, sekarang menjadi pusat badai liputan media di Amerika.

Ketika Presiden Bush mengadakan jumpa pers bersama Perdana Menteri India Manmohan Singh di Gedung Putih pekan lalu, pertanyaan pertama yang diajukan wartawan kepada Presiden Bush adalah mengenai investigasi tentang kemungkinan kegiatan illegal yang dilakukan Karl Rove. Padahal, ini adalah pertamakalinya seorang pemimpin India berkunjung ke Washington.

Mengapa Karl Rove mendadak menjadi pusat perhatian banyak orang? Inilah ceritanya. Seorang Jaksa Penuntut Khusus yang diangkat Departemen Kehakiman menyelidiki pembocoran informasi dari para pejabat tinggi Gedung Putih kepada wartawan. Sengaja atau tidak, informasi ini mengungkap kedok seorang agen rahasia CIA. Kalau pengungkapan identitas agen CIA ini dilakukan dengan sengaja, itu adalah kejahatan.

Dua tahun yang lalu, lima bulan setelah perang Irak mulai berkobar, seorang mantan Duta Besar Amerika menulis sebuah artikel di suratkabar, yang mengisahkan kunjungan dinasnya ke Niger pada tahun 2002. Ia mengatakan, ia tidak mendapati bukti bahwa Irak berusaha membeli bahan dari Niger untuk membuat senjata nuklir. Artikel ini tidak disukai pemerintahan Bush, karena menyanggah salah satu argumentasi yang digunakan sebagai alasan untuk menyerang Irak.

Delapan hari kemudian, seorang kolumnis suratkabar, dengan mengutip para pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa istri Duta Besar itu, seorang agen CIA, yang mengirim suaminya ke Niger, bukan para petinggi CIA. Kebenaran pernyataan itu masih diperdebatkan, tetapi yang jelas, kedok istri sang Duta Besar yang juga agen CIA, menjadi terungkap. CIA minta agar dilakukan penyidikan.

Dari awalnya, dua tahun yang lalu, Duta Besar tadi dan beberapa orang lain, menuduh Karl Rove, Penasihat terdekat Presiden Bush selama lebih dari satu dasawarsa, dan Lewis Libby, pembantu terdekat Wakil Presiden Dick Cheney, mengungkapkan bahwa istri Duta Besar itu adalah agen CIA.

“Tidak masuk akal,” kata jurubicara Presiden Bush hampir dua tahun yang lalu. Rove dan Libby membantah keterlibatan.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Khusus menjalankan tugasnya. Para pejabat kunci pemerintahan Bush ditanyani mengenai hal ini, termasuk Rove, Libby, Presiden Bush, Wakil Presiden Cheney, dan belasan pejabat tinggi lain.

Tidak seorangpun tahu apa hasil penyidikan ini. Fakta inilah yang sudah muncul: Rove dan Libby memang mengatakan kepada wartawan mengenai agen CIA ini. Mereka mengatakan, mereka tidak tahu bahwa ia adalah agen rahasia, dan mereka tidak menyebut namanya. Beberapa rekan mereka dan para tokoh Partai Republik, membela mereka mati-matian.

Kisah selengkapnya akan diungkapkan oleh Jaksa Penuntut Khusus dalam beberapa bulan. Kalau Rove dinyatakan terlibat, ini bukan pertamakalinya seorang Penasihat terdekat presiden tamat kariernya di tengah jalan.

Sherman Adams adalah Kepala Staf Gedung Putih di bawah Presiden Dwight Eisenhower dari tahun 1953 sampai 1958. Kemudian terbukti bahwa ia menerima bingkisan yang tidak layak dari orang luar. Ia dipecat pada tahun 1958.

Presiden Reagan terpaksa memecat Penasihat Keamanan Nasional Laksamana John Poindexter, setelah ia dinyatakan terlibat dalam kegiatan illegal yang menyangkut pemberontak Contras yang didukung Amerika di Nikaragua.

Sahabat dekat Presiden Jimmy Carter dan Direktur Anggaran Gedung Putih Bert Lance, dipecat tahun 1977 karena melakukan pelanggaran undang-undang perbankan, sebelum ia menjadi pejabat di Washington.

Presiden Richard Nixon, yang ia sendiri mundur karena skandal Watergate tahun 1974, memecat Kepala Staf dan Penasihat Kebijakan, karena keduanya berusaha menutup-nutupi skandal itu.

Waktulah yang akan membuktikan apakah ada pejabat Gedung Putih yang dinyatakan bersalah kali ini. Presiden Bush mengatakan, ia hanya akan memecat Karl Rove, kalau ia dinyatakan bersalah. Kalaupun itu terjadi, itu bukanlah yang pertama dalam sejarah Amerika.

XS
SM
MD
LG