Tautan-tautan Akses

Dunia Mengutuk Serangan Bom di Mesir, Serukan Persatuan Dalam Perangi Terorisme


Pemerintah negara-negara di seluruh dunia mengutuk serangan yang menimbulkan korban jiwa hari Sabtu di Mesir, dan menyerukan persatuan dalam perang melawan pelaku terorisme. Amerika Serikat mengatakan, akan berdiri dengan kuat bersama rakyat Mesir dalam masa berkabung ini. Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat siap membantu Mesir menyeret orang-orang bertanggung jawab atas tindakan itu ke pengadilan.

Para pejabat Inggris yang masih sibuk mengatasi pemboman di Inggris menanggapi dengan menyebut pemboman di Mesir itu kekejian teroris lagi yang mengerikan. Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw menyatakan dukungan penuh pemerintahnya pada usaha Mesir memerangi terorisme. Pemerintah Irak menyebut tindakan itu kanker terorisme yang mengancam perdamaian seluruh dunia. Yordania, Syria dan Kuwait menyampaikan ucapan belasungkawa dan mengutuk insiden itu. Iran juga mengecam pemboman itu, tetapi mendesak negara-negara Barat agar menghindari tuduhan terhadap kaum Muslim dengan mengenakan persyaratan-persyaratan terhadap mereka.

Sementara itu, Presiden Mesir Hosni Mubarak telah berjanji akan mempersengit perang melawan teroris setelah serangan bom yang menewaskan paling sedikit 88 orang di sebuah kota peristirahatan Laut Merah. Presiden Mubarak mengunjungi Sharm el Sheikh hari Sabtu, hanya beberapa jam setelah tiga bom meledak di sebuah hotel mewah, tempat parkir dan daerah pasar.

Para pejabat mengatakan paling sedikit dua pembom mobil bunuh diri menabrakkan mobil ke hotel Ghazala Garden menyebabkan gedung itu runtuh. Kru bantuan darurat mengatakan mereka menduga tidak akan menemukan lagi korban yang selamat, dan mereka telah menggunakan mesin-mesin berat untuk mulai membersihkan puing-puing reruntuhan. Para pejabat mengatakan diantara korban yang tewas terdapat 8 warga asing dalam serangan itu, yang juga melukai lebih dari 100 orang.

Pasukan keamanan menahan kurang lebih 24 orang di daerah itu, tetapi tidak jelas apakah mereka tersangka yang terlibat dalam pemboman itu. Menteri Dalam Negeri Mesir Habib Al Adli mengatakan ledakan itu mungkin terkait dengan pemboman bulan Oktober di kota peristirahatan Taba, di Sinai, yang menewaskan 34 orang.

XS
SM
MD
LG