Tautan-tautan Akses

Majalah Newsweek Resmi Cabut Laporannya


Majalah Newsweek mengatakan, dengan resmi mencabut laporan mengenai pelecehan al-Quran di penjara militer Amerika di Guantanamo, Kuba.

Editor Newsweek Mark Whitaker menyatakan pencabutan itu Senin petang, setelah Gedung Putih dan Departemen Pertahanan Amerika mengatakan, laporan itu salah. Pernyataan Newsweek itu berbunyi, “Berdasarkan pada apa yang kami ketahui sekarang, kami mencabut laporan kami bahwa penyidikan internal militer mengungkapkan pelecehan Al Quran di Guantanamo”.

Laporan Newsweek tanggal 19 Mei itu mengatakan, dalam sebuah insiden, interogator di Guantanamo memasukkan Al Quran dalam toilet untuk mengguncang perasaan seorang tahanan Muslim. Laporan itu menimbulkan protes rusuh pekan lalu di beberapa negara, termasuk Afghanistan, di mana sekurang-kurangnya 17 orang tewas.

Dalam wawancara hari Senin, jurubicara Departemen Luar Negeri Richard Boucher mengatakan, kepada para pejabat penjara militer Amerika diinstruksikan dengan jelas agar menghormati Al Quran dan agama para tahanan. Ia menambahkan, para pejabat Amerika telah menyelidiki tuduhan sebelumnya mengenai pelecehan Al Quran, dan tidak menemukan bukti yang mendukung tuduhan itu.

Hari Minggu, Newsweek mengakui kemungkinan adanya masalah mengenai sumber berita itu. Dalam sebuah pernyataan, Newsweek menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban dalam kekerasan akibat laporan itu, dan tentara Amerika yang ikut dilibatkan.

XS
SM
MD
LG