Jepang dilaporkan sedang merencanakan untuk membangun 12 fasilitas bangunan baru di Cina untuk membongkar senjata-senjata kimia yang tertinggal oleh Tentara Kekaisaran pada akhir PD II.
Surat kabar “Yomiuri” di Jepang hari ini mengatakan bahwa kedua negara itu telah sepakat bulan lalu untuk membangun bangunan-bangunan tersebut dekat 12 lokasi termasuk Beijing, Harbin, dan Nanjing, di mana senjata-senjata kimia Jepang yang terlantar disimpan.
Surat kabar itu mengatakan Jepang awalnya berencana untuk membongkar semua senjata-senjata itu di sebuah pabrik utama di Haerbaling, dekat perbatasan Korea Utara.
Namun ketika Cina mengajukan kekhawatiran mengenai bahaya pengangkutan senjata-senjata itu melalui jarak yang panjang, Tokyo memutuskan untuk membangun bangunan-bangunan yang lebih kecil yang tersebar di seluruh negeri Cina.
Laporan itu tidak menyertakan rincian mengenai biaya atau jadwal pembangunan fasilitas tersebut.