Para pejabat Korea Selatan menyatakan akan mengadakan pembicaraan dengan Pyongyang mulai Senin mendatang untuk membahas hubungan normalisasi dan masalah perlucutan senjata nuklir Korea Utara. Pertemuan itu terjadi setelah Korea Utara mengusulkan dalam pesan telpon Sabtu ini bahwa pembicaraan akan diadakan 16 dan 17 Mei di kota Kaesong di perbatasan kedua Negara.
Dalam pesan kepada Menteri Unifikasi Korea Selatan Chung Dong-young, Korea Utara menyatakan langkah itu didorong oleh keinginan untuk mengusahakan agar jalur antar Korea menjadi normal. Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan Rhee Bong-jo mengatakan kepada wartawan Sabtu ini, pertama akan ada pembicaraan mengenai langkah untuk menormalisasi hubungan. Dikatakannya, Seoul juga akan menyatakan sikapnya mengenai program nuklir Korea Utara. Korea Utara menghentikan dialog dengan Seoul Juli lalu sesudah banyak sekali warga Korea Utara pergi ke Korea Selatan, yang kata Pyongyang itu merupakan penculikan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Cina Li Zhaoxing tentang cara-cara untuk mengajak Korea Utara kembali ke perundingan enam negara mengenai program senjata nuklirnya. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika mengatakan kedua pejabat tersebut berbicara lewat telepon hari ini sebagai bagian dari kelanjutan kerjasama Amerika-Cina mengenai Korea Utara.
Menteri luar negeri Jepang hari ini memperbesar kemungkinan akan menyerahkan masalah itu kepada Dewan Keamanan PBB yang memungkinkan pemberian sanksi kepada Korea Utara. Ketua perunding nuklir bagi Amerika Serikat, Duta Besar AS Christopher Hill, akan berada di Seoul selama beberapa hari mendatang untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Korea Selatan mengenai masalah program nuklir Korea Utara.