Tautan-tautan Akses

WHO Targetkan Hentikan Penyebaran Polio Akhir Tahun Ini


Lima belas bulan lalu, menteri-menteri kesehatan dari enam negara Afrika dan Asia berjanji untuk meningkatkan usaha mereka untuk menghentikan penyebaran polio, penyakit melamahkan dan tidak bisa disembuhkan, menjelang akhir tahun ini. Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO mengatakan, tercatat kemajuan drastis bahwa jumlah anak-anak yang terkena polio di Asia telah menurun 50 persen pada tahun lalu. Namun, reporter VOA Paul Westphaling melaporkan, tujuan ambisius WHO mengalami kemunduran di Afrika.

WHO telah menetapkan tujuan untuk menghentikan penyebaran polio di dunia pada akhir tahun ini. Oliver Rosenaur, jurubicara proyek pemberantasan polio WHO di Jenewa mengatakan, kasus kasus baru polio masih sering dilaporkan namun hanya di beberapa bagian kecil di dunia. Kata Rosenaur: “Strategi pemberantasan selalu berhasil dimanapun diterapkan. Masalah yang kami hadapi di negara-negara seperti India dan Nigeria, adalah bahwa negara-negara itu sangat padat penduduknya. Jadi, lebih sulit untuk memberantas polio dan lebih banyak usaha perlu dilakukan di negara-negara itu, dan barangkali ini alasan mengapa dibutuhkan lebih banyak waktu.”

India dan Nigeria adalah dua negara dimana wabah dalam skala besar belum terhentikan. Rosenbaur mengatakan, negara-negara lainnya termasuk Pakistan, Afghanistan, Niger dan Mesir. Katanya: “Masalah yang kita hadapi sekarang adalah wabah baru di Afrika Barat dan Tengah, yang asalanya di Nigeria. Dan, karena ini penyakit menular, manakala penduduk melakukan perjalanan melintasi perbatasan, mereka membawa penyakit itu bersama mereka dan menularkan pada sejumlah negara lain. Ini benar-benar kemunduran. Dalam istilah situasi global pemberantasan polio, ada beberapa negara yang tergolong titik-titik berbahaya. Mereka adalah India, Pakistan, dan Afghanistan, di Asia, dan Mesir, Nigeria dan Niger di Afrika Barat dan Tengah.

Di Afrika, wabah baru tersebut menyebar pada tahun lalu dari Nigeria bagian utara ke 12 negara yang sebelumnya bebas polio. Di antara mereka termasuk Pantai Gading dan Sudan, dimana kerusuhan sipil dan orang-orang yang terusir melemahkan apa yang disebut WHO dengan dinding api di sekeliling virus. Polio juga ditemukan di Arab Saudi dimana virus tersebut diyakini masuk ke negara itu dari seorang pendatang dari Sudan.

Melissa Corkrum adalah juru bicara WHO di Abuja, Nigeria. Ia mengatakan, masalah besar itu di Afrika muncul akhir musim panas lalu di Kano State yang terletak di bagian Utara Nigeria ketika program vaksinasi aktif dihentikan. Ujarnya: “Ada gossip mengenai ditemukannya beberapa kontaminan berbeda dalam vaksin tersebut dan pemerintah menghentikan kampanye untuk memastikan kekhwatairan rakyat ditanggapi. Perlu sekali membangun kembali kepercayaan masyarakat dengan melibatkan para pemimpin tradisional, termasuk pemimpin-pemimpin agama di kalangan penduduk.”

Saat ini merupakan masa di Afrika dimana virus polio paling tidak mungkin menyebar karena udara yang nyaman. Corkrum mengatakan usaha imunisasi besar-besaran akan dilangsungkan bulan April dan Mei dengan memberikan vaksin ke anak-anak, kelompok yang paling beresiko tertular penyakit itu. Chokrum menjelaskan: “Hal yang sama berlangsung di negara seperti India. Negara itu memiliki 170 juta anak. Para petugas kesehatan benar-benar harus bekerja dari pintu ke pintu. Melalu perencanaan kecil yang kuat, kami mendatangi setiap rumah untuk memastikan kami menjangkau setiap anak dalam waktu empat hari, bahkan ke tempat-tempat paling terkucil di Nigeria.”

Polio di Afrika dilaporkan di 13 negara lain, mulai dari Pantai Gading dan Burkina Faso ke Republik Afrika Tengah, Sudan dan Ethiopia. Pada tahun 1988, ketika WHO memulai inisiatif untuk menghentikan penyebaran polio, sekitar 350 ribu kasus dari penyakit melumpuhkan ini dilaporkan di 125 negara. Sejak itu, jumlah kasus menurun hingga 99% pada beberapa negara. Oliver Rosenbauer dari WHO mengatakan program vaksinasi yang sukses merupakan satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran polio. Inilah penjelasan Rosenaur: “Tidak ada obat yang biasa menyembuhkan polio, tidak ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menyembuhkannya. Polio akan melumpuihkan kaki, dan penderitanya tidak akan mampu berjalan. Polio hanya bisa dicegah. Inilah alasan sangat penting vaksinasi polio.”

Pada bulan Januari 2004, ketika enam negara di Afrika dan Asia sepakat untuk memberantas polio, India, Pakistan, Afghanistan, Niger, Nigeria dan Mesir berjanji untuk berusaha segenap daya untuk menghentikan penyebaran penyakit itu. WHO mengatakan, tujuan itu harus bisa tercapai pada akhir tahun ini. ***

XS
SM
MD
LG