Partai-partai politik utama di Nepal mengutuk pengangkatan 14 penguasa administrasi daerah oleh Raja Gyanendra, dengan menyebutnya sebagai upaya terbaru raja itu untuk memperkokoh kekuasaannya dan menumpas pembangkangan.
Partai-partai ini mengatakan langkah raja itu menghidupkan kembali sistem yang sudah dihapuskan tahun 1990, ketika gerakan rakyat mengakhiri kekuasaan mutlak kerajaan di negara itu dan menegakkan demokrasi multi partai. Ia mengangkat para penguasa administrasi daerah itu hari Senin.
Raja Gyanendra merebut kekuasaan mutlak, memecat pemerintah dan menangguhkan kebebasan sipil tanggal 1 Februari, dengan mengatakan pemerintah gagal untuk menindak pemberontakan Maois dan menghentikan perseteruan politik.
Juga pada hari Senin, pemberontak Maois menembak mati seorang penguasa administrasi daerah di Nepal barat. Penguasa setempat mengatakan Balananda Kafle ditembak mati di luar tempat kediamannya di distrik Bardiya, kira-kira 520 kilometer dari Kathmandu barat.