Tautan-tautan Akses

Warga Kulit Hitam AS di Bangkok Rayakan "Juneteenth"


Warga AS merayakan "Juneteenth", hari yang dirayakan oleh warga kulit hitam AS sejak orang-orang terakhir yang diperbudak diberi tahu bahwa mereka bebas di Galveston, Texas, pada 19 Juni 1865 (foto: dok).
Warga AS merayakan "Juneteenth", hari yang dirayakan oleh warga kulit hitam AS sejak orang-orang terakhir yang diperbudak diberi tahu bahwa mereka bebas di Galveston, Texas, pada 19 Juni 1865 (foto: dok).

Selagi Amerika Serikat baru merayakan Juneteenth untuk kedua kalinya, perayaan yang diakui secara federal, warga kulit hitam Amerika yang tinggal di luar negeri merayakan hari libur itu dan membina komunitas mereka di luar Amerika Serikat.

Tapi ini bukan tradisi baru bagi semua orang. Presiden Joe Biden bergerak cepat tahun lalu untuk secara federal mengakui "Juneteenth", hari yang dirayakan oleh warga kulit hitam Amerika sejak orang-orang terakhir yang diperbudak diberi tahu bahwa mereka bebas di Galveston, Texas, pada 19 Juni 1865, dua tahun setelah Proklamasi Emansipasi tahun 1863 oleh Presiden Abraham Lincoln.

Di Bangkok, sebuah kelompok bernama Ebony Expats mengadakan makan malam bersama di restoran Jamaika yang menyajikan ayam “keprek” dan sup labu.

Jejak Islam di Amerika, Dari Kerasnya Perbudakan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:08:35 0:00

Pemilik restoran Collin Clifford McKoy oernah berdinas selama 20 tahun di Angkatan Darat AS sebelum akhirnya membuka restorannya selama pandemi di Thailand.

Dia mengatakan liburan Juneteenth adalah kesempatan bagi orang kulit hitam untuk berbagi budaya mereka saat berada begitu jauh dari tanah air.

Kelompok ini juga menyelenggarakan pemutaran film bisu Black Panther di bar tepi sungai itu. [lt/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG