Tautan-tautan Akses

Seruan untuk Pembebasan Jurnalis Tionghoa Australia Kembali Digaungkan


Jurnalis Australia Cheng Lei di lokasi yang tidak diketahui. (Foto: Handout / Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) / Alumni Global Australia / AFP).
Jurnalis Australia Cheng Lei di lokasi yang tidak diketahui. (Foto: Handout / Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) / Alumni Global Australia / AFP).

Kelompok-kelompok jurnalis, Rabu (30/3), memperbarui seruan mereka untuk pembebasan reporter bisnis Tionghoa Australia Cheng Lei menjelang persidangannya di Beijing atas tuduhan spionase.

Mantan presenter terkemuka China Global Television Network (CGTN) ini telah ditahan selama 19 bulan karena dicurigai membocorkan rahasia negara ke luar negeri. CGTN adalah jaringan televisi global milik pemerintah China.

Tidak jelas apakah para diplomat Australia yang telah meminta untuk menghadiri persidangannya akan diizinkan untuk melakukannya.

Dalam pernyataan bersama, Aliansi Media, Hiburan dan Seni Australia, Federasi Jurnalis Internasional, Klub Pers Nasional Australia dan mitranya dari AS mengatakan, Cheng ditahan atas “tuduhan meragukan yang tidak didukung oleh bukti apa pun.''

“Kami telah mendesak pemerintah China untuk menunjukkan belas kasihan dengan mengizinkannya kembali ke Australia dan kami mengutuk penahanan sewenang-wenang dan proses pengadilan rahasia yang dijalaninya,'' kata pernyataan itu.

Australia telah menyuarakan keprihatinan tentang kesejahteraan dan kondisi penahanan Cheng. Sejumlah diplomat Australia terakhir mengunjunginya pada 21 Maret.

Persidangan Cheng pada Kamis berlangsung di tengah ketegangan berkepanjangan antara China dan Australia terkait perdagangan, kebijakan luar negeri China, tuduhan campur tangan China dalam politik Australia dan seruan Australia untuk penyelidikan menyeluruh tentang asal mula pandemi COVID-19 yang berawal di China.

Pertikaian kedua negara telah meluas ke ranah media, dan dua jurnalis Australia terakhir yang bekerja untuk media Australia di China meninggalkan negara itu pada tahun 2020 setelah mereka kerap menjadi sasaran pihak berwenang.

Foto dan resume Cheng masih muncul di situs web CGTN, yang menolak mengomentari kasusnya.

Lahir di China, Cheng lulus dari University of Queensland dan bekerja sebagai akuntan dan analis keuangan di Australia untuk Cadbury Schweppes dan ExxonMobil dari 1995 hingga 2000.

Ia pindah ke China pada tahun 2001 dan bergabung sebagai penyiar CCTV pada tahun berikutnya. Ia kemudian menjadi koresponden China untuk CNBC Asia selama sembilan tahun sebelum kembali ke CCTV pada tahun 2012. Ia adalah pembawa acara program bisnis di CGTN, cabang internasional lembaga penyiaran pemerintah China. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG