Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Galakkan Program Vaksinasi Booster COVID-19


Seorang perempuan menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech COVID-19 sebagai dosis penguat di Apotek Skippack Schwenksville, Pennsylvania, pada 14 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Hannah Beier)
Seorang perempuan menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech COVID-19 sebagai dosis penguat di Apotek Skippack Schwenksville, Pennsylvania, pada 14 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Hannah Beier)

Gedung Putih pada Jumat (22/10) mendorong semua orang yang berhak untuk mendapatkan suntikan penguat atau booster shot COVID-19 untuk melakukannya. Dorongan ini disampaikan sehari setelah institusi-institusi urusan kesehatan dan obat-obatan memperluas daftar suntikan yang direkomendasikan untuk program vaksinasi booster.

Badan Urusan Pangan dan Obat-Obaan (FDA) serta Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) pada Kamis (21/10) lalu mendukung daftar vaksin yang tepat untuk diberikan sebagai suntikan penguat, termasuk di dalamnya adalah Moderna dan vaksin satu dosis Johnson & Johnson.

Sebelumnya hanya orang yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech yang direkomendasikan untuk mendapat suntikan penguat tersebut.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS Dr. Rochelle Walensky. (Foto: AFP)
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS Dr. Rochelle Walensky. (Foto: AFP)

Dalam pertemuan virtual dengan Tim Tanggap COVID-19 Gedung Putih, Direktur CDC Rochelle Walensky mengklarifikasi siapa saja yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan penguat itu. Mereka yang awalnya menerima vaksin Pfizer atau Moderna dinilai memenuhi syarat untuk mendapat suntikan penguat jika mereka berusia 65 tahun ke atas, dan telah mendapatkan suntikan dosis kedua enam bulan yang lalu. Kelompok lainnya yang dianggap memenuhi syarat adala orang dewasa yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, orang yang sebelumnya memiliki kondisi medis dan orang-orang yang tinggal atau bekerja di tempat berisiko tinggi.

Selain itu, orang-orang yang telah menerima dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson dua bulan lalu atau lebih juga memenuhi syarat untuk mendapat suntikan penguat.

Walensky mengatakan rekomendasi FDA dan CDC juga memungkinkan orang untuk memilih jenis vaksin COVID-19 resmi untuk suntikan penguat, terlepas dari apapun vaksin yang mereka terima sebelumnya.

Ketika ditanya apakah daftar suntikan penguat yang diperluas ini memerlukan perbaruan definisi dari “vaksinasi penuh” yang sebelumnya ditetapkan oleh CDC, Walensky menjawab CDC belum mengubah definisi itu, tetapi kemungkinan perubahan tersebut diperlukan di masa depan.

Saat ini orang-orang di Amerika dinilai telah divaksinasi penuh jika telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna, atau satu dosis vaksin Johnson & Johnson. [em/rs]

XS
SM
MD
LG