Tautan-tautan Akses

UNHCR: Akhiri Pembatasan COVID-19 yang Blokir Pencari Suaka Amerika Tengah di Perbatasan


Seorang migran berjalan melalui sebuah kamp pengungsi di Matamoros, Meksiko. Pihak berwenang Meksiko sedang bekerja untuk menutup kamp improvisasi di sepanjang Rio Grande yang telah menampung ribuan pencari suaka. (Foto: AP)
Seorang migran berjalan melalui sebuah kamp pengungsi di Matamoros, Meksiko. Pihak berwenang Meksiko sedang bekerja untuk menutup kamp improvisasi di sepanjang Rio Grande yang telah menampung ribuan pencari suaka. (Foto: AP)

Badan pengungsi PBB, UNHCR menghimbau negara-negara untuk mengakhiri pembatasan COVID-19 di perbatasan yang mengakibatkan para pengungsi Amerika Tengah tidak dapat mencari suaka.

Pengungsian paksa di Amerika Tengah dan Meksiko telah melonjak selama lima tahun terakhir. Badan pengungsi PBB mengatakan faktor-faktor, termasuk ketidakamanan, kekerasan yang kronis, perubahan iklim dan bencana alam telah memaksa orang-orang meninggalkan tempat tinggal mereka dalam jumlah yang terus meningkat.

Juru bicara UNHCR Aikaterini Kitidi kepada VOA menyampaikan dampak COVID-19 dan Badai Eta dan Iota, yang melanda kawasan dengan kekuatan dahsyat tahun lalu, telah memicu pengungsian dalam skala besar.

Khususnya, Kitidi menyatakan bencana itu telah menciptakan kesulitan ekonomi besar bagi kaum perempuan dan anak-anak yang kehilangan sumber pendapatan juga kesulitan untuk memperoleh layanan dasar.

“Akibatnya, orang-orang seperti itu terpaksa mengungsi. Berkali-kali mereka terpaksa melanjutkan perjalanan yang semakin berbahaya. Mereka kemudian terpapar ke penyelundup, pedagang manusia, dan risiko lainnya seperti eksploitasi seksual, pelecehan, atau bahkan pembunuhan," katanya.

Kitidi menyatakan 1 juta orang dari El Salvador, Guatemala, dan Honduras terpaksa melarikan diri dari rumah mereka, menciptakan krisis pengungsian yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

UNHCR: Akhiri Pembatasan COVID-19 yang Blokir Pencari Suaka Amerika Tengah di Perbatasan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:32 0:00

Akibat aturan pembatasan perjalanan COVID-19, Kitidi mengatakan para pengungsi Amerika Tengah kini menghadapi kesulitan ekstrim untuk memperoleh perlindungan yang dibutuhkan di negara-negara suaka. Ia menjelaskan UNHCR telah meminta pemerintah AS untuk mengakhiri Title 42 tentang pembatasan suaka terkait kesehatan masyarakat.

“Kini kita menyaksikan pintu-pintu masuk ke Amerika Serikat tetap tertutup bagi sebagian besar pencari suaka dengan pengecualian untuk beberapa kategori populasi kelompok yang rentan. Kami telah meminta pengusiran terhadap orang-orang itu dihentikan dan hak untuk mengklaim suaka di Amerika Serikat agar dipulihkan," paparnya.

Kitidi memaparkan semua negara di kawasan itu telah sepakat berbagi tanggung jawab untuk memberikan perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari bahaya dan penganiayaan. Ia menambahkan diskusi terus berlanjut dengan otoritas regional dan diharapkan mereka akan memenuhi kesepakatan yang dicapai. [mg/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG