Tautan-tautan Akses

Taliban Tunggu Serah Terima Kekuasaan di Kabul


Sejumlah anggota kelompok militan Taliban terlihat di Kota Ghazni, Afghanistan, 14 Agustus 2021. (Foto: Reuters)
Sejumlah anggota kelompok militan Taliban terlihat di Kota Ghazni, Afghanistan, 14 Agustus 2021. (Foto: Reuters)

Para pejabat Afghanistan di Ibu Kota Kabul -yang sedang terkepung- dan Taliban sama-sama membantah laporan kelompok gerilyawan itu telah memasuki atau menyerang kota tersebut.

Namun, mengutip pernyataan pejabatan pemerintah Afghanistan dan beberapa saksi mata, laporan lain mengatakan Taliban telah mulai memasuki Kabul dari semua sisi.

Wartawan VOA Ayesha Tanzeem melaporkan terjadi kepanikan di jalan-jalan kota Kabul ketika tersiar kabar bahwa Taliban telah memasuki ibu kota.

Asap mengepul setelah pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan, di Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021. (Foto: AP/Sidiqullah Khan)
Asap mengepul setelah pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan, di Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021. (Foto: AP/Sidiqullah Khan)

Seorang koresponden VOA Siaran Afghanistan sedang berada di kantor urusan paspor ketika semua orang diminta pulang, meninggalkan tempat itu.

Lalu lintas di jalan-jalan kota Kabul menjadi semrawut ketika warga berebut kembali ke rumah atau menemui keluarga mereka. Namun Ayesha Tanzeem melaporkan situasi berangsur-angsur normal kembail, meskipun terjadi kemacetan parah.

Serukan Warga Tenang

Menteri Dalam Negeri Afghanistan Abdul Satar Mirzakwal, dalam sebuah pesan video, Minggu (15/8), mengatakan akan ada peralihan kekuasaan secara damai kepada Taliban. Ditambahkannya, Kabul tidak diserang dan tidak akan diserang. Ia menyerukan semua orang untuk tidak mengacuhkan propaganda yang ada. Mirzakwal menegaskan bahwa transisi kekuasaan yang damai akan berlangsung di Kabul berdasarkan kesepakatan.

Seorang pembantu dekat Presiden Ashraf Ghani juga menyerukan warga untuk tidak panik.

Matin Bek adalah anggota tim perunding yang telah melangsungkan pertemuan dengan delegasi Taliban di Doha, Qatar.

Jubir Taliban Umumkan Amnesti Bagi Semua

Seorang juru bicara Taliban mencuit “Emirat Islam memerintahkan seluruh pasukan untuk berjaga di pintu gerbang Kabul, tidak berupaya memasuki kota.”

Menjelang sore hari, juru bicara Taliban mengumumkan mereka tidak akan memasuki Kabul dengan paksa dan menginginkan peralihan kekuasaan secara damai. Mereka mengumumkan sejumlah amnesti yang berlaku umum bagi semua, dan mengatakan tidak akan ada pembunuhan karena balas dendam.

Militer dan pejabat Afghanistan meninggalkan Kota Kandahar selama pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan, di Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021. (Foto: AP/Sidiqullah Khan)
Militer dan pejabat Afghanistan meninggalkan Kota Kandahar selama pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan, di Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021. (Foto: AP/Sidiqullah Khan)

Kantor berita Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat Taliban mengatakan “kami tidak ingin satu pun warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah luka-luka atau terbunuh ketika kami mengambil alih kekuasaan, tetapi kami belum mengumumkan gencatan senjata.”

Beragam Sikap

Warga Kabul menyikapi laporan kedatangan Taliban di ibu kota itu dengan beragam. Ali Sina, warga Kabul yang juga mahasiswa ekonomi, mengatakan, “saya kira pemerintah akan menyerahkan Kabul pada Taliban. Ini baik untuk rakyat karena berarti tidak akan ada pertempuran.” Ketika ditanya apakah ia akan dapat melanjutkan hidupnya di bawah kepemimpinan Taliban, ia menjawab, “saya kira begitu.”

Warga lainnya, Hamidullah, kurang bersemangat mendengar laporan itu. “Saya takut Taliban akan kembali menguasai seluruh Afghanistan. Saya bekerja untuk militer Amerika dan jika Taliban menguasai Kabul, mereka akan berupaya membunuh saya jika tahu tentang pekerjaan saya.”

Beberapa helikopter Amerika dilaporkan telah mendarat di Kedutaan Besar Amerika di Kabul dan dilaporkan sedang mengevakuasi para staf ke bandara Kabul.

Kantor berita Associated Press melaporkan seorang pejabat Taliban mengatakan “tidak ada satu nyawa pun, properti dan martabat yang akan diganggu, dan nyawa warga Kabul tidak berada dalam bahaya.” [em/ah]

XS
SM
MD
LG