Tautan-tautan Akses

KTT ASEAN Siap Digelar, 3 Pemimpin Tak Hadir


Menlu RI Retno Marsudi bersama Ketua ASEAN, Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, membahas persiapan ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Jakarta, 22 April 2021. (Foto: Twitter/Menlu_RI)
Menlu RI Retno Marsudi bersama Ketua ASEAN, Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, membahas persiapan ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Jakarta, 22 April 2021. (Foto: Twitter/Menlu_RI)

Thailand, Laos dan Filipina dipastikan tidak akan menghadiri KTT ASEAN khusus tentang konflik Myanmar hari Sabtu (24/4) di Sekretariat ASEAN di Jakarta. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam keterangan pers Jumat sore (23/4).

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, menurut Retno, telah menyampaikan permintaan maaf pada Presiden Joko Widodo melalui telepon hari Kamis (22/4) karena “masih memusatkan perhatian pada penanganan pandemi virus corona sehingga tidak dapat menghadiri acara ini.”

Juru Bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Harry Roque, sudah memastikan ketidakhadiran Duterte “karena persyaratan pertemuan tatap muka” yang diharuskan dalam KTT itu. Ia tidak mengelaborasi isu ini lebih jauh. Filipina akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin.

Belum ada informasi soal mengapa Perdana Menteri Laos Phankham Viphavanh tidak menghadiri acara ini atau apakah akan mengirim perwakilannya.

Indonesia Kembali Tegaskan Sikap

Menlu RI Retno Marsudi. (Twitter/@MenluRI)
Menlu RI Retno Marsudi. (Twitter/@MenluRI)

Retno Marsudi kembali menegaskan sikap Indonesia, selaku penggagas pertemuan tatap muka pertama selama perebakan pandemi virus corona, atas konflik di Myanmar yaitu “keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas, kekerasan dan penggunaan senjata harus dihentikan sehingga korban tidak semakin bertambah, dan dialog inklusif segera dilakukan agar demokrasi, perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar.”

Sejumlah pemimpin ASEAN sudah tiba di Jakarta, antara lain Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin yang mewakili Perdana Menteri Rodrigo Duterte.

Beberapa pemimpin lain yang dijadwalkan tiba Jumat pagi (24/4) adalah Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyidin Haji Mohd Yassin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch dan Ketua Dewan Administrasi Negara Myanmar Jendral Min Aung Hlaing.

Selaku tuan rumah, Retno Marsudi, Jumat malam (23/4) melangsungkan jamuan makan malam bersama seluruh menteri luar negeri ASEAN yang sudah hadir di Jakarta, guna membahas persiapan final pertemuan tersebut.

Amnesty International Keluarkan Seruan

Sehari menjelang KTT ASEAN, Amnesty International menyerukan negara-negara ASEAN untuk menyelidiki pemimpin junta militer Myanmar yang diduga telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Kantor berita Reuters mengutip pernyataan Amnesty International yang menyatakan “sebagai bagian dari negara pihak Konvensi PBB Menentang Penyiksaan, Indonesia memiliki kewajiban hukum untuk menuntut atau mengekstradisi tersangka pelaku di wilayahnya.”

Amnesty International menilai konflik di Myanmar ini merupakan salah satu “ujian terbesar dalam sejarah ASEAN” yang secara tradisional tidak mencampuri urusan internal negara anggota dan selama bergerak berdasarkan konsensus.

“Ini bukan masalah internal Myanmar tetapi masalah hak asasi manusia dan kemanusiaan yang besar, yang berdampak pada seluruh wilayah dan sekitarnya,” ujar Emerlynne Gil, Wakil Direktur Kawasan Untuk Urusa Riset Amnesty International.

Belum ada tanggapan dari pihak Indonesia maupun ASEAN atas pernyataan ini. KTT ASEAN akan dibuka hari Jumat sekitar jam 1 siang. [em/es]

Recommended

XS
SM
MD
LG