Tautan-tautan Akses

Teladani Profesional, Atlet Pelajar AS Tunjukkan Sikap terkait Isu Dunia


Ratusan atlet mahasiswa di kampus-kampus di seluruh negara bagian California merasa bertanggung jawab untuk berkumpul dan berbicara mengenai keadaan dunia yang meresahkan. (Foto: Ilustrasi/AP)
Ratusan atlet mahasiswa di kampus-kampus di seluruh negara bagian California merasa bertanggung jawab untuk berkumpul dan berbicara mengenai keadaan dunia yang meresahkan. (Foto: Ilustrasi/AP)

Atlet-atlet profesional di dunia, kerap menyampaikan pandangan terkait isu-isu terkini dan suara mereka didengar masyarakat, Perilaku ini menjadi teladan bagi atlet-atlet mahasiswa dan pelajar di AS khususnya di California. Mereka menyampaikan pandangan terkait masalah yang dianggap meresahkan.

Ratusan atlet mahasiswa di kampus-kampus di seluruh negara bagian California merasa bertanggung jawab untuk berkumpul dan berbicara mengenai keadaan dunia yang meresahkan.

Banyak yang mengambil contoh dari atlet profesional yang telah memberikan generasi berikutnya keberanian untuk membuat perubahan. Atlet-atlet terkenal seperti LeBron James, Stephen Curry, atau tim sepak bola perempuan AS menggunakan suara mereka untuk memengaruhi perubahan. Sikap ini memberi atlet pelajar dan mahasiswa keyakinan bahwa mereka juga bisa melakukannya, di mana pun mereka berada.

"Kami menyaksikan hal-hal yang kita alami selagi kita tumbuh besar, bagaimana kita dibentuk. Kami berbicara pada platform kami mengenai ketidakadilan dan bagaimana pemuda benar-benar akan mengubah masa depan," kata Damion Lee, atlet tim basket Golden State Warriors.

Mahasiswa-mahasiswa di AS. (Foto: Ilustrasi/AP)
Mahasiswa-mahasiswa di AS. (Foto: Ilustrasi/AP)

Gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom, mengatakan sikap para atlet ini menunjukkan mereka juga ingin mengekskresikan diri.

"Seperti yang kita saksikan para pemain penting di liga basket bersedia mempertaruhkan reputasinya, merek mereka dan mengambil risiko bahwa kemungkinan akan ada dampak buruknya," kata Gavin Newsom.

"Itu mempermudah para atlet muda untuk mengatakan mereka ingin menjadi seperti para atlet terkenal itu, tidak hanya dalam hal kualitas etika, cara kerja, dan gaya permainan mereka. Tetapi ingin menjadi sesuatu yang lebih besar dari sekadar seorang atlet. Mereka ingin mengekspresikan diri sepenuhnya sebagai manusia," tambahnya.

September lalu, pemain sepak bola dari Universitas Negeri San Jose di California, Christian Webb, bersama rekan satu timnya dan beberapa atlet pelajar lainnya memimpin aksi damai dari kampus utama mereka ke Balai Kota. Para atlet ini juga menyelenggarakan lomba lari sepanjang lima kilometer bertajuk "Race for Change" untuk membantu menciptakan kesadaran terhadap masalah-masalah rasial dan terkini di komunitas.

"Ada penekanan penting untuk hadir dan menciptakan perubahan, bahwa kita tidak akan diam saja dan mengatakan , 'Ok, ini masalah yang tidak bisa kita pecahkan.' Kami ingin mengetahui masalahnya dan bagaimana kami sebagai tim bisa menggunakan platform kami untuk membuat perubahan," kata Christian Webb, orator utama pada aksi damai itu.

Rekan satu tim Webb, Cade Hall, menekankan setiap orang punya peran dalam melawan ketidakadilan.

“Alasan saya bergabung dengan kelompok ini bukan hanya untuk mendidik diri sendiri, tapi juga untuk mendidik orang-orang di sekitar saya. Sebagai orang kulit putih di tim sepak bola yang didominasi orang kulit berwarna, saya merasa sangat penting untuk terlibat. Itu merupakan salah satu hal terpenting," katanya.

Pimpinan pelatih tim Golden State Warriors Steve Kerr dengan tegas mendukung gerakan Black Lives Matter.

"Anak-anak muda, dengan demikian akan terlibat dan sadar akan apa yang terjadi, benar-benar mempersiapkan diri menghadapi masa depan," katanya. [my/jm]

XS
SM
MD
LG