Tautan-tautan Akses

Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Kilometer


Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang mengalami erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran sejauh 2,5 kilometer, Sabtu 6 Februari 2021. (Foto: Courtesy/Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)
Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang mengalami erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran sejauh 2,5 kilometer, Sabtu 6 Februari 2021. (Foto: Courtesy/Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran. Gunung api tertinggi di Sumut itu masih dalam status siaga atau level III.

Petugas Pos Pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, mengatakan Sinabung meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter atau 2,5 kilometer, Sabtu (6/2), sekitar pukul 11.58 WIB. Erupsi Sinabung ini hanya berupa awan panas guguran.

"Masih mengarah ke timur dan selatan. Tadi kami lihat sejauh 2,5 km ke arah selatan," kata Armen saat dihubungi VOA, Sabtu (6/2).

Saat ini, lanjut Armen, sebagian puncak dari Sinabung masih tertutup kabut. Gunung api yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini masih berstatus siaga atau level III.

"Pada malam hari, Sinabung memang terjadi guguran lava pijar yang menandakan bahwa masih tinggi aktivitasnya," ungkap Armen.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang erupsi pada pukul 05.25 WIB, Rabu, 20 Januari 2021. (Foto: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang erupsi pada pukul 05.25 WIB, Rabu, 20 Januari 2021. (Foto: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin, mengatakan luncuran awan panas guguran dari Sinabung mengarah ke arah selatan yang merupakan wilayah Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Karo.

"Daerah Desa Gurukinayan itu sudah kami relokasi, dan sudah dikosongkan pada tahun 2018. Mereka sudah diberikan rumah dan lahan pengganti," ucapnya kepada VOA.

Namun, Natanail tak menampik bahwa masih ada sejumlah oknum masyarakat yang nekat masuk ke kawasan zona merah.

"Kami lihat masih (ada). Itu yang masuk tidak tinggal di situ tapi hanya bercocok tanam, artinya sewaktu-waktu mereka tinggalkan," ungkapnya.

Patroli kewilayahan skala besar, imbuh Natanail, akan dilakukan pada pekan depan untuk mengimbau dan mengeluarkan masyarakat yang masih nekat masuk ke zona merah dari Sinabung.

"Sinabung semakin tinggi (aktivitasnya), kubiknya kian besar di atas permukaan kawah. Kami mengimbau kepada warga lingkar Sinabung khususnya desa-desa yang sudah direlokasi agar tidak lagi masuk ke tempat asalnya," pungkasnya.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi. Begitu pun dengan lokasi di dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung dan radius 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, serta 4 kilometer sektor timur-utara.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. [aa/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG