Tautan-tautan Akses

Militer Lebanon Boleh Tetapkan Tahanan Rumah Bagi yang Terlibat dalam Ledakan Maut


Warga berjalan melewati bangunan dan kendaraan yang hancur akibat ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon, 5 Agustus 2020. (REUTERS / Carmen Yahchouchi)
Warga berjalan melewati bangunan dan kendaraan yang hancur akibat ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon, 5 Agustus 2020. (REUTERS / Carmen Yahchouchi)

Para petugas di Beirut, Kamis (6/8) masih melanjutkan pencarian orang-orang yang hilang, sementara Lebanon berkabung atas jatuhnya korban tewas dalam ledakan besar-besaran di pelabuhan ibu kota negara itu Selasa lalu.

Menurut kementerian kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas meningkat menjadi 137 orang dan lebih dari 5.000 lainnya cedera dalam ledakan tersebut. Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.

Kabinet Lebanon hari Rabu (5/8) menetapkan situasi darurat selama dua pekan di Beirut dan memerintahkan militer untuk menempatkan dalam tahanan rumah, siapapun yang terlibat dalam penyimpanan amonium nitrat di gudang yang meledak di pelabuhan kota itu.

Pihak berwenang sedang menyelidiki apa yang menyebabkan ledakan itu. Para pejabat Lebanon memusatkan perhatian pada apa yang mereka katakan berton-ton amonium nitrat yang telah disimpan di gudang-gudang pelabuhan selama enam tahun ini.

Presiden Michel Aoun telah berjanji untuk membuat mereka yang bertanggung jawab atas ledakan itu menghadapi “hukuman paling berat.”

Ledakan yang menghancurkan daerah pelabuhan penting itu demikian kuatnya sehingga menerbangkan pintu-pintu dan jendela-jendela jauh dari pelabuhan serta merusak banyak bangunan.Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan situasi apokaliptik telah menyebabkan sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG