Tautan-tautan Akses

Jumlah Kasus Global Covid-19 Melonjak Menuju 14 Juta


Petugas medis tengah merawat pasien terinfeksi Covid-19 di ICU Rumah Sakit Scripps Mercy di Chula Vista, California, 12 Mei 2020. (Foto: dok).
Petugas medis tengah merawat pasien terinfeksi Covid-19 di ICU Rumah Sakit Scripps Mercy di Chula Vista, California, 12 Mei 2020. (Foto: dok).

Pandemi virus corona terus merangkak naik sementara wabah berkecamuk di berbagai lokasi di dunia. Hampir 14 juta kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia telah dicatat oleh Johns Hopkins University.

AS terus memimpin di dunia dalam jumlah kasus dengan lebih dari 3,5 juta orang terinfeksi. Brazil di tempat berikutnya dengan lebih dari 2 juta orang dan India di bawahnya dengan satu juta lebih kasus.

AS mencatat rekor harian penularan baru, Kamis (16/7) dengan penambahan lebih dari 75 ribu kasus, sebut pangkalan data New York Times. Rekor sebelumnya, 68.241, tercatat pada Jumat pekan lalu. AS mencatat hampir 1.000 kematian akibat virus itu pada hari Kamis.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut Spanyol menunjukkan “tekad kuat” yang “mengubah situasi” wabah virus corona di negara itu. Ia mengemukakan demikian sambil mengatakan negara yang pernah menjadi hotspot Covid-19 itu berhasil mengubah “arah wabah.”

Ia mengatakan, “Spanyol telah menunjukkan bahwa dengan tindakan dan kepemimpinan politik, serta dukungan masyarakat, Covid-19 dapat dikendalikan, tak peduli pada tahap apa penularan virus itu terjadi di sebuah negara. Dari mendapat tantangan yang sangat besar, Spanyol telah mengubah arah wabah.”

Suasana di bandara Barcelona, Spanyol, 30 Juni 2020. (Foto: dok).
Suasana di bandara Barcelona, Spanyol, 30 Juni 2020. (Foto: dok).


Pada Maret dan awal April, Spanyol melaporkan hingga 10 ribu kasus baru per hari. Tedros memuji pemerintah dan rakyat Spanyol karena mematuhi berbagai restriksi ketat, termasuk apa yang disebut WHO sebagai pengawasan ketat, pengujian, pelacakan kontak, perawatan dan isolasi.

Sembari memuji keberhasilan itu, Tedros juga mengenai orang-orang Spanyol dan warga negara lain yang meninggal karena Covid-19 dan memperingatkan bahwa virus corona masih tetap menjadi ancaman meskipun keadaan darurat tampaknya telah mereda.

Wabah virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di Brazil, di mana kementerian kesehatan melaporkan lebih dari 2 juta kasus dan lebih dari 1.000 kematian per hari.

Para pakar kesehatan Brazil menyalahkan pemerintah federal karena tingginya korban tewas akibat virus corona.

“Virus ini memang sulit untuk dihentikan. Tetapi 2 juta kasus ini, yang sangat diremehkan, menunjukkan situasi ini seharusnya bisa berbeda,” kata Dr. Adriano Massuda, profesor layanan kesehatan di Getulio Vargas Foundation, Sao Paulo. “Tidak ada strategi nasional untuk pengujian, tidak ada langkah-langkah dari atas, terlalu sedikit upaya untuk memperbaiki layanan dasar agar kita dapat menemukan kasus-kasus serius sebelum terlalu parah, tidak ada pelacakan kontak.”

Meskipun jumlah kasus tampaknya surut di beberapa kota besar di Brazil, wabah itu kini mulai menyerang tempat-tempat yang sebelumnya terhindar dari virus corona.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang selama berbulan-bulan meremehkan Covid-19 sebagai “flu ringan,” telah dites positif untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir ini.

Bolsonaro telah mendorong bisnis agar dibuka kembali dan mendesak para pemimpin lokal untuk melonggarkan sanksi-sanksi, seraya mengatakan lockdown dan langkah-langkah lainnya membuat warga Brazil kehilangan pekerjaan.

Pemerintah menyatakan lockdown yang bertujuan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 telah memaksa hampir 523 ribu bisnis Brazil ditutup sementara atau selamanya pada dua pekan pertama bulan Juni. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG