Tautan-tautan Akses

Gugus Tugas Covid-19: Jumlah Tes Capai 14.000 per Hari


Warga ikut berpartisipasi dalam test cepat gratis Covid-19 di Surabaya, 2 Juni 2020. (Foto: Juni Kriswanto / AFP)
Warga ikut berpartisipasi dalam test cepat gratis Covid-19 di Surabaya, 2 Juni 2020. (Foto: Juni Kriswanto / AFP)

Setelah melewati target tes Covid-19 sebanyak 10.000 per hari, pemerintah akan bisa meningkatkannya menjadi 20.000 sampel per hari.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pihaknya sudah bisa melakukan pemeriksaan sampel Covid-19 sebanyak 14.000 per hari. Ia menjelaskan, ini merupakan kemajuan luar biasa. “Di mana dulunya tes kurang dari 1.000. Sekarang sudah bisa 14.000 meskipun masih naik turun,” ungkap Wiku.

Kenaikkan jumlah tes Covid-19 ini, kata Wiku, didukung oleh 147 laboratorium yang kini tersedia dan tersebar di penjuru Tanah Air. Namun, karena masalah administrasi dan birokrasi pada masing-masing laboratorium, jumlah testing seringkali tidak konsisten.

Wiku menjelaskan, pemutakhiran data dari berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 juga turut membantu Gugus Tugas menyampaikan data yang akurat dan terdepan kepada masyarakat.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Twitter/@BNPB_Indonesia)
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Twitter/@BNPB_Indonesia)

“Dari 2.902 RS sampai saat ini sudah 1.647 RS yang melaporkan datanya secara real time dan jumlah RS rujukan meningkat terus selama tiga bulan ini. Dan semuanya terhubung dalam satu data kesatuan sehingga terhubung dengan laboratorium dan survailans yang ada. Terutama untuk meningkatkan kinerja lab, ini adalah kunci,” jelasnya.

Wiku menjelaskan faktor ekonomi merupakan alasan pemerintah kembali membuka sebuah daerah atau wilayah untuk menuju kenormalan yang baru. Ia menjelaskan, walaupun sebuah daerah misalnya telah diberi label zona merah, pemerintah akan tetap membuka daerah tersebut secara perlahan setelah memperhitungkan dampak ekonominya.

“Sebagai contoh apabila status daerahnya merah dan dampak ekonominya rendah, sebaiknya ditutup sementara. Sedangkan apabila dampak ekonominya tinggi meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor-sektor yang esensial asal tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Demikian juga dengan status daerah hijau, apabila ada dampak ekonomi tinggi tentunya harus dijalankan secara normal. Penerapan protokol kesehatan tetap kunci utamanya,” jelas Wiku.

Pemerintah Pertimbangkan Membuka Sekolah di Era Normal Baru

Selain sektor ekonomi, banyak masyarakat, khususnya para orang tua, mempertanyakan kapan anak-anak mereka dapat kembali ke sekolah. Menjawab hal ini, Wiku menjelaskan bahwa pemerintah akan membuka sektor pendidikan , apabila sekolah-sekolah sudah siap menerapkan protokol kesehatan di era normal yang baru ini.

“Untuk sektor pendidikan pertama kita harus menyiapkan situasi prakondisi saat ini, berkaitan persiapan sekolah, guru, murid dan orang tua," ujarnya.

Ia mencontohkan, setidaknya sekolah-sekolah tersebut harus mempersiapkan berbagai fasilitas kesehatan yang baik seperti akses air bersih serta hand sanitizer. Selain itu, jarak aman dalam kelas juga harus diatur, setidaknya 1,5 meter antar siswa

Lebih lanjut, Wiku memaparkan pembukaan sekolah juga akan didasarkan pada zona penyebaran Covid-19 pada masing-masing daerah. Apabila sekolah tersebut berada pada zona merah, tentunya sekolah belum akan dibuka.

Meski begitu, menurutnya sekolah jarak jauh seperti sekarang ini merupakan opsi yang tepat pada masa pandemi.

Pemerintah akan Bekerja Sama dengan China dalam Pembuatan Vaksin Covid-19

Terkait perkembangan pembuatan vaksin virus corona, Wiku menjelaskan sejauh ini pemerintah telah menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga dalam usaha menemukan vaksin tersebut.

Suasana laboratorium di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, 31 Agustus 2016. (Foto: Reuters)
Suasana laboratorium di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, 31 Agustus 2016. (Foto: Reuters)

"Pemerintah dengan bantuan Eijkman Institute dan Universitas Airlangga tengah melakukan riset tentang penyebaran lokal virus Covid-19 Indonesia dan mengembangkan vaksin tersebut," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan negara lain dalam usaha pencarian vaksin tersebut, termasuk dengan China.

““Pendekatan lain untuk menciptakan vaksin lewat bilateral-joint-progression dengan pemerintah China lewat Sinopec," kata Wiku.

Kasus Corona di Indonesia Capai 35.295

Juru bicara penanganan kasus virus corona Dr Achmad Yurianto melaporkan pada Kamis (11/6) Indonesia kini memiliki kasus Covid-19 sebanyak 35.295, setelah ada penambahan 979 kasus baru.

Adapun lima provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah DKI Jakarta (8.650), Jawa Timur (7.103), Jawa Barat (2.551), Sulawesi Selatan (2.524), dan Jawa Tengah (1.832).

Yuri juga mengumumkan ada 507 pasien yang sudah diperbolehkan pulang hari ini, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 12.636. Jumlah kematian masih terus bergerak naik. Sebanyak 41 orang meninggal dunia, sehingga total penderita yang meninggal pun menjadi 2.000. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 43.414 sementara pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 14.052. [gi/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG