Sebuah kereta api India menewaskan 16 pekerja migran yang tertidur di trek pada hari Jumat (8/5). Tragedi tersebut terjadi ketika mereka kembali ke desa asal mereka setelah kehilangan pekerjaan akibat kebjakan karantina wilayah (lockdown) di tengah pandemi corona, kata polisi.
Puluhan ribu orang telah berjalan pulang dari kota-kota besar India setelah di-PHK karena kebijakan lockdown sejak Maret untuk menahan laju penyebaran corona.
Sang masinis kereta telah berusaha menghentikan kereta barang ketika ia melihat para pekerja di rel dekat kota Aurangabad di negara bagian Maharashtra, kata Kementerian Kereta Api. Pemerintah telah memerintahkan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Enam belas orang tewas dan dua lainnya cedera, kata pemerintah negara bagian itu dalam satu pernyataan. Bungkusan kecil makanan, alas kaki, dan barang-barang lainnya berserakan di rel setelah kecelakaan itu.
"Saya baru saja mendengar berita sedih tentang buruh yang datang di bawah kereta, pekerjaan penyelamatan sedang berlangsung," kata Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal di Twitter.
Di tengah lockdown, operasi semua angkutan umum telah ditangguhkan sehingga para pekerja migran yang sering pulang harus berjalan jauh untuk sampai ke sana.
Pemerintah telah memperpanjang status lockdown sampai 17 Mei.
Polisi mengatakan para pekerja itu bekerja untuk sebuah perusahaan baja dan mulai berjalan menuju desa mereka di negara bagian tetangga, Madhya Pradesh. Desa tersebut berjarak ratusan kilometer dan mereka berharap mendapat tumpangan dari sebuah truk yang lewat. [ah]
